Kalau aku kerja aku akan beli mobil.
Kalau aku kerja aku akan beli rumah.
Kalau aku kerja aku akan berangkatkan orangtuaku
naik haji.
Sudah saatnya kita berfikir bijak
Dari daftar-daftar keinginan tersebut, begitulah
pada umumnya keinganan-keinginan atau angan-angan dari seseorang ketika
memimpikan suatu hari nanti kalau ia sudah bekerja.
Oke gakpapa, gak masalah. Karena setiap orang
boleh-boleh saja memimpikan hal itu jika memang bisa menambah semangat dengan
mengingat setiap keinginan tersebut. Yang tadinya kurang semangat, bisa menjadi
semangat lagi. yang tadinya lemes, bisa bangun lagi ketika ingat akan
angan-angannya tersebut.
Nah, tapi ada hal yang sedikit menjanggal di
fikiran saya ketika bertemu beberapa orang yang pernah saya jumpai. Saat itu
saya fikir itu adah hal bijak. Namun lama kelamaan bagi saya itu sama sekali
tidak bijak. “kalau aku kerja baru aku merokok.”
Kalau aku kerja baru aku merokok. Kenapa?. Karena
aku sudah bisa mencari uang sendiri, gak minta uang lagi sama orangtua buat
beli rokok. Kata temen saya ketika saya tanya kenapa gak morokok pas masih SMA
dulu.
Belum lama saya mengenal Edward ini, sekilas saya
lihat seperti anak nakal. Dari kumpulan-kumpulan temannya, memang Edward ini
sering ngumpul sama anak-anak yang rada-rada. lama kelamaan saya pun kenal juga
sama dia. Saya amati lebih dalam ternyata dia tidak bertaring dan kulitnya sawo
matang.
Oh tidak-tidak, saya fikir dia vampire, ternyata
cuma orang biasa aja. Hehe. Ini kesalahan saya yang memakai nama Edward. Oke
kita skip vampirenya.
Kemudian kita saling kenal dan ternyata dia anak
yang baik. Dia akan menjadi anak nakal saat dia bersama anak nakal juga. Dan
akan menjadi anak baik kalo bersama anak baik. Keren nih anak.
Terus, saya perhatikan lagi, kok ni anak gak ikut
merokok ya. Padahal semua teman-temannya merokok dan minum. Karena kita memang
sudah saling kenal, maka saya pun bertanya seperti pertanyaan-pertanyaan biasa
aja.
“ward, kok kamu gak merokok. Kenapa?.”
“ya gak papa, aku memang gak merokok.”
“wah, sip sip. Bagus tuh. Ngapain juga merokok.
Buang-buang uang. Lagian manfaatnya juga apaan. Gak bakal bisa bikin ganteng
kan ya? Hehe.”
“bukan gitu thur, aku gak merokok karena aku belum
kerja. Kalau aku kerja baru aku merokok karena sudah bisa cari uang sendiri.”
Deg. Spontan saat itu saya berfikir bahwa anak ini
bijak juga ternyata. Masih bisa mikirin orang tua. Gak mau merokok karena masih
makan duit orang tua. Dan ternyata itu toh prinsipnya. Good good.
Waktu itu sih saya salut sama dia. Selain gak mau
merokok, dia juga gak mau minum. Katanya, “aku gak mau minum. Gak enak. Aku
sudah pernah nyoba. Rasanya gak enak. Aku gak bakal mau minum lagi. mending
minum jus atau apa gitu. lebih enak dan lebih berasa.”
Waw, keren memang nih anak. Ngumpulnya sih memang
sama anak-anak gaje gitu. tapi masih punya prinsip. Oke saya katakan keren saat
itu.
Jujur sih, saya pribadi memang gak suka banget sama
rokok. Saya akan merasa terganggu sekali ketika ada orang merokok di sebelah
saya, atau walaupun gak di sebelah saya tapi kalau asapnya mengenai saya, itu
sangat mengganggu karena bikin saya mual.
Maka dari itu, teman-teman saya sudah paham kalau
saya gak suka banget sama rokok. Sehingga kalau mereka mau merokok, paling
tidak pergi atau saya yang pergi. Ini namanya saling pengertian. Ini pengertian
yang nyata. Tssssaaaaaahhh :D
Karena saya memang gak suka rokok, sehingga waktu
itu saya katakan bahwa Edward bijak. Tapi tidak lama kemudian, semakin usia
saya bertambah ya segitu-segitu aja. Tetap 17 tahun. Saya pun berfikir benarkah
yang di pahami Edward tersebut sudah bijak?. Ternyata jawabannya adalah tidak
bijak sama sekali.
Ohya, kenapa?. Kita ulang apa yang di katakan
Edward, “Kalau aku kerja baru aku merokok karena sudah bisa cari uang sendiri.”
Coba kita fikir ulang, setengah mati kita bisa mendapat pekerjaan nantinya.
Ketika dapat seharusnya kita bersyukur atas apa yang kita dapat. Agar nikmat
Tuhan terus bertambah di dalam kehidupan kita.
Dia telah memberikan kita kesehatan, nafas yang
setiap saat. Belum lagi uang yang kita cari terdapat berkah, bagaimana mungkin
berkah itu di bakar bersama dengan rokok yang berujung pada kerugian. Diri
sendiri dan juga orang lain. Atau kalaupun tidak merugikan oranglain, karena
bisa merokok cerdas. Yaitu merokok selain di tempat umum. Itu memang cerdas.
Tapi tetap merugikan diri sendiri.
Bukan hanya Edward saja yang saya tanyain seperti
itu. tapi beberapa teman-teman saya yang lain saya tanyain hal yang sama juga
dan saya mendapatkan jawaban-jawaban yang kurang lebih sama. Yaitu kalau aku
kerja, baru aku merokok. Tunggu kerja dulu lah, jangan minta uang orangtua dulu
kalau mau merokok.
Sayang banget ya padahal awalnya gak merokok tapi
bakal merokok ketika sudah kerja. Sudah bisa cari uang sendiri. Yang tadinya
bijak, ternyata salah total. Salah arti dan salah pemahaman. Yang bijak itu,
ketika berkata hal yang sama namun bobot dari apa yang di katakan berbeda dan
berlawanan, yaitu :
“ketika aku kerja, aku akan lebih banyak lagi
menginfaqkan uangku demi Rabb yang telah murah kepadaku dan demi membantu
sesama umat manusia.”
Setuju gak? ^^
Salam kenal dan untuk lebih kenal
atau sekedar ngobrol-ngobrol Follow aja twitter saya : @akhi_fathur
Nice postingan mas Fathur mari kita kerja buat ibadah ^-^ semoga terus bermanfaat, semoga kita dilimpahkan rizki biar bisa berinfaakk terusss mantap ^-^
BalasHapusamiin,, wah makasih mas angkisland ^^
Hapusdaripada bt beli rokok mending buat beli bakso,kata ponakanku nih hehe
BalasHapussiip, bakso lebih enak ya. tambah enak lagi kalo di belikan. hehe
HapusSaran saja nih mas fathur, kalo gak merokok mending gak usah merokok sekalian mas, bebasin paru-parumu dari asap rokok. Toh gaji kamu kalo udah kerja kan bisa dialihkan buat hal-hal yg berguna, misal sedekah ke anak yatim, atau membahagiakan orang tua. Jangan menyiksa tubuhmu dengan rokok :)) Karena rokok itu lingkaran setan, sekali merokok susah untuk lepas darinya
BalasHapusbener banget mas.. alhamdulillah sejauh ini saya gak merokok dan sampai kapanpun saya gak mau merokok :)
HapusNice, merokok gak sama.sekali.bikin.keren... hahaha iya tapi masih aja banyak ABG mengkel yg mikir "kalo gak ngerokok gak kece" oh Tuhaaan, nyebelin~
BalasHapusBtw main main yaaa ke blog kuuu http/: hayaafraaa.blogspot.com
Jangan lupa bawa jus *apalah! Wkw
he'em.. keren darimananya.. ababil sih iya. hehe
Hapusokey, sering-sering juga ya main ke sini :)
duh, sama, mual kalo udah kena asep rokok >_<
BalasHapusya mudah2an aja ntar orangnya bisa berubah pikiran :D
iya semoga bisa berubah. berubah untuk tidak egois mba :D
HapusAku paling sebel kalau ada orang yang bilang "nggak punya duit buat makan, ngutang dulu dong" eh nggak taunya punya rokok sebungkus. Parah nggak sih? -_-
BalasHapuswah iya bener tuh. kadang ada orang yang kayak begitu. lebih mentingin beli rokok daripada beli makan. aku pernah liat pengemis seperti itu :)
Hapus