Hal-hal Yang Berkesan di Usia 20++

www.masbayu.com

Sebelum saya tulis panjang lebar cerita kali ini, saya mau berterima kasih terlebih dahulu kepada orang yang tiap hari sudah menjadi moodbooster saya, yang tiap hari bikin saya senyum-senyum sendiri kayak orang habis nyuri rambutan tapi nggak ketahuan, yang tiap hari bikin saya jadi tambah semangat dan juga yang tiap hari menjadi alasan saya bahagia.

Buat kamu, makasih ya sudah ngasih inspirasi buat tulisanku kali ini. *anggap aja aku gak tau kalo kamu sekarang senyum-senyum sendiri juga kayak orang habis nyuri rambutan tapi gak ketahuan.

***

Awalnya sih saya iseng-iseng nanya. “emm, minggu ini bagusnya aku nulis apa ya?.”

Pendek cerita, dia jawab, “mending kamu nulis tentang hal apa aja yang berkesan selama usiamu 20++ ini.”

“Oh iya, kok aku gak kepikiran buat nulis kayak gitu ya. Wah wah, kamu inspiring banget.” Jawab saya.

Akhirnya, jadilah tema untuk tulisan saya kali ini. Saya mau menuliskan hal-hal yang berkesan yang saya rasakan selama di usia saya saat ini. Kalau harus nulis hal-hal yang berkesan selama hidup, bisa panjang ceritanya Hehe. Jadi cukup hal-hal yang berkesan selama usia saya yang ke 20++ aja.

Nggak begitu banyak sih sebenernya hal yang berkesan yang saya rasakan. Mengingat saya tipe orang yang flat, susah jadinya menganggap bahwa Sesuatu itu menjadi hal yang berkesan. Berarti, kalau saya sudah menganggap bahwa suatu hal itu berkesan, sejatinya hal itu memang sangat-sangat istimewa dalam hidup saya.  Seperti describe bio instagram saya, “flat but happy”

Saya promosi instagram saya. siapa tau Maudy Ayunda mampir kesini, terus baca tulisan saya di tengah-tengah kesibukannya yang mungkin lagi sumpek ngerjain tugas

*Tolong jangan ada yang ganggu saya. Kapan lagi coba bisa menghayal se-edan ini.

Oke cukup.

#1. Pertama Kalinya Niup Lilin Pas Ulang Tahun 

Hal berkesan pertama yang saya alami ialah pada waktu saya ulang tahun beberapa bulan lalu. Hari itu seperti biasa aja bagi saya. Nggak ada yang istimewa. Yah, paling cuma dapat ucapan selamat aja dari beberapa teman.  

Saya ulang tahun di hari sabtu. Otomatis nggak ketemu dengan komplotan saya karena nggak ngampus. Tapi pas hari seninya sehabis kuliah malam, kami pergi ke tempat makanan langganan. Anggap aja Warung Pacaran. Hemmm.

Saya kasih nama itu soalnya disana selalu dipenuhi orang yang lagi makan berdua gitu. Cuma komplotan saya aja yang datang kesana rame-rame.

www.merdeka.com

Nah, hari itu sama sekali nggak ada hal-hal yang mencurigakan. Semua biasa aja. Cuap-cuap sambil nunggu pesanan datang. Kemudian salah satu teman saya ngeluarkan kotak persegi panjang dari dalam tasnya. Terus kotaknya dibuka. Sampai sini saya masih nggak ngira kalau kotak itu ternyata kue ulang tahun buat saya.

Sambil nyalain lilin, teman-teman saya mulai bersuara. “nih thur, kita mau ngerayain ulang tahunmu sama Aji juga. Coba gini terus ya rek. Kalo teman-teman kita ada yang ulang tahun, tanggalnya samaan aja. Biar lebih hemat ngasih kuenya. hahahaha”

Kebetulan saya dan Aji tanggal lahirnya sama. Hanya saja, Aji selisih satu tahun lebih muda dari saya.

Setelah lilinnya nyala, saya dan Aji di suruh niup-niup lilin gitu. Aduh, kalo saya ingat kembali, jadi kayak LGBT-LGBTan.

Jujur aja, moment ini sebenarnya sederhana banget. Tetapi menurut saya ini berkesan. Karena, selama ini saya nggak pernah merasakan moment seperti ini ketika ulang tahun. Bukan karena saya nggak punya teman, hanya saja, selama ini saya hidup di lingkungan yang menganggap ulang tahun itu, ya biasa aja. 

Makanya pas pertama kali saya kuliah di Malang, ngeliat orang-orang yang heboh ngerayain ultah, atau bikin kejutan-kejutan, atau ngerjain temannya yang lagi ulang tahun terus ujung-ujungnya di kasih kue, tiup-tiup lilin gitu, saya merasa aneh. Asing aja gitu rasanya.

Dan kali ini, di usia ini, saya di perlakukan seperti itu oleh teman-teman saya. Hari itu juga saya mulai mengerti, “oh seperti ini ya rasanya kalau ulang tahun kemudian di anggap spesial oleh teman-teman sendiri.”

Ini berkesan banget. Bukan cuma karena kue ulang tahun dan tiup-tiup lilinnya saja. Tetapi, karena berteman dengan mereka itulah, merupakan sebuah kado dari Tuhan untuk saya di usia ini. :) 

#2. Jadi Om Sungguhan

Hal berkesan lainnya pun datang dari keluarga saya sendiri. 30 januari 2016 kemaren, adalah hari kelahiran ponakan saya yang pertama. Dengan bergitu, berarti saya secara resmi sudah menjadi om sungguhan. Hahaha

Bukan om-om loh ya. Tetapi om. Karena kalo om-om, artinya sudah beda.

Selama ini, yang biasanya manggil saya om cuma anak dari saudara-saudara sepupu saya. Tentunya belum jadi om sungguhan kan? atau anak-anaknya tetangga yang suka saya ajak main. Nah, sekarang ceritanya udah beda. Kalau selama ini ponakan-ponakan dari sepupu yang saya sayang-sayangi atau anak-anaknya tetangga, sekarang semua rasa sayang itu sudah bisa saya limpahkan kepada ponakan saya yang “beneran”. Saya suka sama anak-anak kecil. Jadi, ponakan saya ini lahir, saya senang banget.

Saya ikut merasakan bahagia, ikut senang walaupun saya belum bisa melihat langsung keponakan saya yang lagi lucu-lucunya itu. Karena saya nggak mau pulang sampai saya wisuda, sudah saya pastikan saya melewatkan masa-masa dia bayi.

Btw, banyak dari keluarga saya dan tetangga-tetangga saya bilang, kalo ponakan saya ini mirip banget sama saya. Dan, menurut saya sendiri pun juga memang ponakan saya ini ada kemiripan wajah dengan saya.

Saya sempat iseng nanya ke ibu saya waktu lagi telponan,

“ma, sayang banget kah sama Ghazi?” Tanya saya.

Terus ibu saya jawab, “ya iyalah. Apalagi. Ku cium-cium terus tiap hari. ku ajak keliling-keliling tiap pagi. Dst………….. (tiba-tiba langsung panjang ceritanya)

Kalau sudah begitu, hmmm…. alamat. Alamat, kalau saya sebagai anak kandungnya akan terlupakan.

Buat kamu Ghazi. FINE !!!!!!! 

#3. Melepas Status Single

Untuk yang ketiga ini, mungkin saya tidak akan cerita panjang lebar. Soalnya ini sudah menyangkut masalah privasi. Hahaha

*maafkan ya para pembaca ^^

www.pusatgratis.com

Walaupun begitu, hal ini merupakan salah satu hal yang sangat berkesan di usia 20++ saya ini. Mau nggak mau, saya harus tetap ceritakan dong? –ceritakan kulit luarnya saja. Hahaha. Solanya kalau saya cerita sampai isi-isinya, aduh jangan deh, terlalu manis. Hehe.

Saya percaya, bahwa mencintai seseorang itu ada waktunya. Memang ada saatnya cinta itu datang. Jangan sampai kita memaksa keadaan yang sebenarnya cinta itu belum datang, tetapi kita paksakan untuk membuat cinta (mungkin sudah muak dengan omongan sana-sini tentang jomblo).  Apabila hal seperti ini kalian lakukan, yang ada, kalian mungkin akan merasakan cinta juga. Tetapi, dengan orang yang salah.

Kalian bingung dengan apa yang saya tulis? Bagus. Jangan di pikirkan, karena ini masalahnya berat.

Hahaha.

Ketika saya single, saya berusaha untuk tidak mamaksakan hadirnya cinta. Saya lebih memilih sendiri, saya lebih memilih pacaran sama laptop, hape dan motor. Walaupun kadang-kadang saya di kecengin sama teman-teman saya juga sih. Tapi, bodo amat.

www.merdeka.com

Sebenarnya, bagi saya, berat juga sih melepas status single ini. Namun, berhubung cinta itu sudah datang, saya harus sadar. Saya harus bangun. Nggak selamanya saya pacaran sama benda mati !

****

Beberapa hari hari yang lalu, salah satu teman saya ngomong,

“Rek, Fathur sekarang sudah jadi Cowok dewasa loh. Fathur sekarang sudah jadi cowok tulen hahahahahahaha” *ketawanya lepas banget.

Sumpah, kata-kata itu, seolah-olah menggambarkan kalo saya ini kayak pernah jadi banci.

Yah, begitulah kadang-kadang teman-teman saya. Kadang kurang ajar. Entah kenapa, semenjak saya melepaskan status single itu, teman-teman saya pada heboh. Pada Kepo. Semenjak itu juga, saya di palak-palak oleh mereka.

“thur, PJ thur. PJ PJ jangan lupa.”

*PJ = Pajak Jadian

Sanking ramenya yang malakin, kalau saya kalkulasikan, mungkin saya bisa bayar kos sampai satu semester kali.

Susah ya, kita hidup di jaman dimana kita bahagia dikit, orang lain itu ikut-ikutan gemes pengen melorotin. Hahahaha. Tapi nggak papa, semua kejadian ini jadi berkesan banget buat saya.

Dan sekali lagi, untuk perempuan yang sedang dalam pelukan (btw, ini judul lagunya payung teduh ya haha), mungkin Tuhan menghadirkanmu di usiaku yang sekarang, itu karena Tuhan tau bahwa usia 20++ ini, adalah usia yang sudah harus serius dalam cinta.

****

Yaps, mungkin cuma tiga hal ini aja yang berkesan yang saya alami selama di usia 20++ ini. Mungkin sebenarnya sudah banyak kejadian yang saya lewati, Tapi yang sampai berkesan, ternyata hanya itu. :)

Buat kalian yang punya hal-hal yang berkesan di usia kalian saat ini, kenapa nggak kalian tulis juga? Kalo hal-hal berkesan tersebut cuma duduk manis di dalam kepala, percaya deh, lama-kelamaan pasti akan menguap, akan lewat, akan lupa. Nggak akan abadi ketika kalian coba tuliskan seperti yang saya lakukan kali ini.

Ya nggak?

Ayo di tulis mumpung ingat :)