Berat Badan? Cuekin Ajah!

Berat badanmu berapa?

Begitulah pertanyaan saya kepada saah satu teman perempuan saya. Hehe. Bukan apa-apa, waktu itu iseng aja nanya begitu karena kebetulan lagi bahas-bahas masalah tinggi badan. Eh, malah keterusan ke berat badan. Ya, maafkan :D

Eeemmmmm, gak tau ya. Ngapain sih malah nanya berat badan. Aku masih normal kok :/

Tanpa saya duga ternyata dia langsung sensi. Ya sensi main-main aja sih. *huh, saya selamat.

Memang ya perempuan kalau sudah bahas masalah berat badan, apalagi yang berat badannya mengalahkan akal logika, dia bakal siap perang. Perlahan lengan baju dan alisnya mulai di naikkan.

Saran saya apabila kode etik ini sudah mulai tampak, hentikan pembicaraan. Ganti topik. Atau ajak dia makan kalau memang dompet sedang bernafas segar.

Saya sering membaca di status bbm saya, kebanyakan sih perempuan yang nulis status yang berkaitan masalah berat badan, diet, nggak mau makan nasi, dll.

Suatu hari saya nulis status di bbm, yang kira-kira seperti ini statusnya :

“butuh waktu 5 bulan buat naikkin berat badan 2 kg dan puncaknya pas liburan kemaren. Sedangkan cuma butuh waktu 7 hari buat nurunin 2kg. Gitu aja terus!”

Memang waktu itu saya sempat naik 2 kg, di tambah lagi pas liburan semester saya pulang kampung. Moment perbaikkan gizi jangan sampai di sia-siakan. Eh pas balik lagi ke tanah rantau, baru juga 7 hari, Berat badan saya turun lagi 2 kg.

Kemudian berapa detik kemudian ada teman saya yang chat. “nyaman!” artinya enak. Ini salah satu teman perempuan saya yang selalu mempermasalahkan berat badannya yang katanya terus naik dari hari ke hari. Hahaha

Ada lagi yang chat, “kok aku malah kebalikannya ya thur. naikinnya cepet, nuruninnya ampun” memang teman saya yang ini kalau di bandingkan dengan badannya pas masih SMA, mulai ada perubahan. Terutama, semakin bertumpuknya lemak-lemak yang tidak dia undang. hehehe

Ada masanya dimana saya punya selera makan yang tinggi. Jadi sehari itu, bisa makan lebih dari 4 kali. Belum sama cemilannya. Ada masanya dimana perut ini nggak bisa merasakan kenyang. *mood rakus

Contohnya kemaren, bawaannya lapaar aja terus. Padahal sudah makan. Paginya sudah sarapan, pulang kuliah makan, habis jum’atan makan, habis magrib makan, makan aja terus. Padahal saya mau berhenti, tapi perut ‘nyepik’ saya terus nih. Gimana dong?

Makanya saya selalu gagal kalau mau puasa Daud :D

Untung saya punya badan yang nggak masalah-masalah amat sama berat badan. Hehe. *Nggak nyombong lo ya.

Jadi berapapun jumlah makan yang saya makan, berat badan saya ya segitu-gitu aja. Kalaupun keesokan harinya berat badan saya nambah, saya pikir : “halah, paling besok turun lagi ke kondisi awal”

Serius. Saya selalu berpikir demikian. Dan hal itu memang selalu terjadi kalo tiba-tiba naik 1 kg atau 2 kg. yah mungkin kenaikan itu faktor sayanya yang malas banget olahraga :D

Tapi yang jadi masalah adalah teman saya bilang bahwa berat badan saya ini nggak normal. Kamu kekurusan thur. “ah, becanda ah". Mungkin dia becanda atau mungkin dia iri aja kali ya sama saya. Karena berat badannya lebih dari 100 kg. hahaha

Katanya, untuk mencari berat badan yang ideal adalah :

BB = TB-100 ------------------- untuk cwo

BB = TB-110 ------------------- untuk cwe

*BB = Berat badan

*TB = Tinggi badan

Saya sih nggak begitu tau dasar rumus yang dia pake. Berdasarkan rumus itu, berat badan saya memang nggak normal. Seharusnya berat badan normal saya adalah 70 kg apabila menggunakan rumus itu. Sedangkan berat badan saya 60 kg.

Tapi, masa bodo ah. Persetan deh sama berat badan. Saya nggak pernah ambil pusing dan nggak pernah memikirkan masalah berat badan. Apalagi sampai harus memikirkan diet. Nggak. Nggak pernah sama sekali. Kalau saya diet mau jadi apa coba. Mau jadi kambing tak layak sembelih? Karena tinggal tulang?

Yang kurus pengen gemuk, yang gemuk pengen kurus. Terkadang kita lebih banyak mengeluhnya daripada bersyukurnya. Padahal kata Tuhan, siapa saja yang banyak bersyukur, maka akan ditambah nikmat untuknya.

Nggak peduli dengan berat badan, mumpung masih punya nafsu makan yang meledak- ledak ini, apa salahnya untuk di fasilitasi. Betul nggak? haha. Makan ya makan ajah! –siomay, es campur, empek-empek, pisang ijo, kebab turki, gado-gado, pecel, steak, nasi campur, bakso, cilok (pentol)….. HAJAR!!

Tolong do’akan saya ya, mudahan saya selalu sehat dan mau olahraga hehehehe:D