Walaupun saya bukan MABA (Mahasiswa Baru) lagi, tapi ada beberapa
catatan yang menurut saya penting sekali untuk saya tulis kali ini. Harapannya
sih biar kesalahan-kesalahan tersebut nggak dilakukan ulang sama maba-maba
berikutnya. Hayo, saya kurang peduli apalagi coba?
Jumat, 26 Februari 2016
Jumat, 19 Februari 2016
Orangtua Bukan Mesin Penghasil Uang
Untuk menghindari hedonisme, saya seringkali dikatakan
ini dan itu oleh teman-teman saya dan saya tau bahwa mereka cuma bercanda aja. Memang,
saya sering diajak keluar, diajak nongkrong, diajak nonton, karokean, dll. Tapi
seringkali saya nolak. “Skip dulu yaa” itu biasanya jawaban saya.
Sanking seringnya saya jawab seperti itu,
teman-teman saya langsung nimpali saya dengan kata-kata “Fathur sombong
sekarang, udah nggak mau ngumpul sama kita lagi.” Dan saya cuma bisa
ketawa-ketawa aja ketika mereka mulai masuk mode bullying. “bukan gitu rek”
Senin, 15 Februari 2016
Deadline Schedule
Jika waktu saya tarik kebelakang, saya pernah
sebelumnya membuat deadline schedule untuk blog ini. Saat itu saya memang lagi semangat-semangatnya nulis. Saya
membuat target tinggi, yaitu saya akan menulis setiap hari untuk blog ini.
Padahal, secara bersamaan dalam hati saya sudah
merasa tidak yakin saya akan bisa seperti itu. Kenapa? Karena saya realistis.
Saya tau. Mungkin hari ini waktu saya luang. Tapi besok? Siapa yang tau.
Minggu, 14 Februari 2016
Hati Yang Tulus
Suatu
hari saya dapat kesempatan untuk nonton salah satu film komedi Indonesia. “Upen
Cupen the Movie” yang di lakoni oleh para komika. Babe dkk. Film itu memang
tentang kemodi, tapi tetap memberikan pesan moral yang berharga. Yang saya
dapati ialah tentang hati yang tulus.
Saya ceritakan
singkat bahwa di film tersebut ada seorang anak kampung dari timur yang diberikan
tugas oleh ayahnya untuk mencari saudara kembarnya yang sudah lama hilang. Ayahnya
mendapatkan isyarat dari mimpi kalo anaknya yang hilang itu masih hidup.
Kemudian anak timur ini (Celo) pergi merantau untuk mencari saudara kembarnya (Bomel). Di
dalam perjalanannya, Celo bertemu dengan seorang pengusaha yang sudah kacau.
Babe. Dia bangkrut dan terlilit hutang yang akhirnya jatuh miskin dan dikejar-kejar
oleh dekoleptor.
Selasa, 09 Februari 2016
Sayonara Jogjakarta
Jogjakarta, Done!
Apa
maksudnya? Agar dapat memahami maksud “Jogjakarta,
Done!” ada baiknya teman-teman yang lagi baca tulisan ini, mampir terlebih
dahulu ke postingan saya sebelumnya yaitu 8 keinginan di tahun 2016
Nggak
perlu di baca semua kok, cukup baca yang nomor 1 aja, itu sudah mewakili prolog
dari tulisan saya kali ini. Tapi kalau mau di baca semuanya juga nggak masalah,
justru itu lebih baik.
Oke,
sudah dibaca? Sudah dibuka linknya? Sudah dilihat? –Saya anggap sudah ya ^^
Langganan:
Postingan (Atom)