Kemaren ketika pagi-pagi saya online, gak sengaja saya
baca statusnya ustad felixsiauw.
Nggak usah
khawatir kalau orang ngomongin kamu dibelakangmu | berarti kamu masih di depan
dan teruslah ada di depan :)
Setelah baca status tersebut, saya lebih semangat
lagi untuk menjadikan hidup ini lebih bahagia, ceria dan berwarna dengan terus
menambah peningkatan beserta kebaikan untuk setiap harinya.
Hilangkan rasa kekhawatiran atas apa yang orang
lain bicarakan di belakang. Kita gak pernah tau apa yang orang lain bicarakan
di belakang kita. kita hanya tau sebuah hasilnya seperti teman, kenalan, kerabat dll tiba-tiba
menjauhi, menjaga jarak bahkan memutus hubungan dengan kita. Luar biasa banget
ya.
Kita pun sudah tau bahwa kita hidup selalu ada
orang yang menyukai dan ada yang membenci. Kedua hal tersebut akan selalu ada,
siapapun kita. karena kita menjadi orang baik selalu ada yang mencela begitupun
orang jahat yang selalu ada pembela.
Don’t worry
brother, kita cukup menjadi orang baik saja. Biarkan mereka sibuk
membicarakan kita di belakang sedangkan kita sibuk untuk mencari kebaikan. Waktu
terlalu singkat bila di habiskan untuk membicarkan orang lain.
Saya sangat mengerti bagaimana rasa sakitnya ketika
kita di bicarakan di belakang. Karena saya pun pernah mengalami dan saya yakin
masih banyak orang yang mengalami hal yang sama.
Bukan hanya orang yang tak mengenal kita yang membicarakan
di belakang. Tapi seorang temanpun bisa saja yang menjadi pelakunya. Bahkan kejadian
ini yang paling sering terjadi.
Begitulah terkadang seorang teman. Tega
menghancurkan kita di belakang. Menceritakan ini dan itu dengan versi yang
berlebihan. Kita tidak sadar dengan apa yang sudah dia bicarakan di belakang. Karena
ketika di depan kita merasa bahwa dia baik-baik saja. Serasa teman benget. Padahal
tidak demikian saat dia di belakang.
Entah apa yang dia fikirkan. Mengapa harus melakukan
hal tersebut, padahal dengan temannya sendiri misalnya. Menjadi teman ketika
berhadapan, menjadi lawan ketika di belakang.
Menceritakan segudang cerita kepada teman kita yang
lain. Terus-menerus mempengaruhi teman yang lain agar “mau” sependapat
dengannya. Kemudian sama-sama menjahui lalu mengajak teman-teman yang lainnya
lagi untuk menjauhi.
Padahal dia lupa sudah berapa banyak kita
menolongnya, dia lupa akan kebaikan yang pernah kita berikan kepadanya. Memang benar,
bahwa kebaikan itu gampang untuk di lupa. Karena 1000 kebaikan akan lenyap hanya dengan 1 kesalahan yang kita buat.
Namun kita jangan sampai jadi pribadi yang riya. Suka
pamer akan kebaikan yang telah kita lakukan. Ketika hal tersebut sedang terjadi
pada diri kita. kita gak usah sibuk membeberkan semua kebaikan kita pada orang
lain. Sayang sekali, kebaikan yang kita beberkan tersebut bisa hilang. Karena mereka yang menyukaimu tak perlu itu, sedangkan mereka yang membenci tak akan percaya itu.
Biarkanlah dia membicarakan kita di belakang, kita
cukup tau dan calm saja. Karena kadang ada orang yang lengkap ceritanya ketika
dia sedang tersakiti, di omongin di belakangnya misalnya. Dia bercerita sangat
rinci semua kebaikan-kebaikan yang telah ia berikan. Yang seperti ini, semua
kebaikannya akan hilang. Tidak bernilai apa-apa.
Saya pernah mengalami. Saya punya sahabat yang
sudah deket banget. Kemudian tiba-tiba dalam waktu yang singkat kami mulai
renggang. Renggang karena seorang teman yang ternyata hobinya adalah ngomongin
orang di belakang dan ngerusak keakraban pertemanan orang.
Tapi Alhamdulillah Tuhan masih sayang kepada saya
karena saya sudah di perlihatkan atas perlakuannya dengan mata dan kepala saya
sendiri. Saya mengetahuinya secara langsung.
Saya sempat kasih kesempatan, namun ternyata dia
melakukan lagi dengan sahabat saya yang lain. Itu rasanya sangat sakit. Dan saya
putuskan saya tidak akan percaya lagi padanya. Setelah itu, saya sudah tidak
tau lagi kabarnya. Mudah-mudahan dia tidak melakukan hal tersebut kepada yang lain.
Walaupun begitu, sekarang saya kembali akrab lagi
dengan teman-teman saya yang waktu itu jadi “korban hasudan”
orang tersebut. Kok bisa?. Ya bisa. Kan kita gak jahat seperti dia. Syukur Alhamdulillah
teman-teman saya yang kemaren sempat jauhin saya, sekarang kembali lagi seperti
dulu.
Kok bisa teman-teman saya kembali lagi. kuncinya
adalah terus melakukan kebaikan dan jangan sampai membalas apa yang sudah dia
lakukan kepada kita. Selain itu, dari
kebaikan yang kita lakukan akan muncul balasan dari tuhan yang gak kita duga sebelumnya.
Seperti di perlihatkan siapa sebenarnya teman kita
tersebut. Kita akan di tunjukkan apa yang dia lakukan di belakang kita. Bisa di
katakan itu adalah salah satu balasan dari amal kebajikan kita.
Biasanya orang yang hobinya ngomongin orang di
belakang, kehidupannya tidak tenang. Dia akan mengatakan kepada teman yang lain
yang itu juga teman kita. “eh, dia ada
ngomongin aku gak?. Gakpapa bilang aja. Dia ada jelek-jelekin aku kah?.”
Padahal membicarakan hal lain lebih penting
daripada membicarakan dia. Mengapa dia seperti itu?. karena dia suka ngomongin
orang. Sehingga dia merasa bahwa ada orang lain juga yang ngomongin dia.
Semua akan kembali kepada diri masing-masing. Kita baik
maka kebaikan akan datang. dan begitu pula sebaliknya, kita buruk maka keburukan pun yang akan datang. It's your choise. Ya seperti kejadian tersebut, pasti suatu hari nanti akan
ada yang begitukan dia entah siapa sampai dia mau berubah.
Ngomongin orang sama sekali gak ada manfaatnya. Tidak
akan menghasilkan apa-apa. Dari ngomongin orang gak akan mungkin muncul uang
dari langit. Seperti yang saya katakan tadi. Waktu terlalu singkat bila di
habiskan untuk membicarkan orang lain.
Selain dapat dosa, juga dapat gelar seperti tukang
gunjing, tukan gosip, tukang hasud dll. Bagi kita mah, di omongin teman sendiri
bagai angin yang berlalu aja. Tetap calm, tetap fokus dengan kebaikan. Sebenarnya
kita ada di depan dan dia selalu di belakang. Mikirin omongan orang lain gak bakal buat perut kenyang. jadi buat apa di pikirin?. ya gak?. :)
Terkadang kita harus siap merasakan sakit hati ketika
menerima sebuah kenyataan. Kenyataan yang menyakitkan seperti teman yang sudah
sangat kita percaya, ternyata berlaku tega di belakang kita.
Tapi jangan sedih, itu jauh lebih baik daripada
kita terus bersamanya dan tidak tau apa-apa. Sesungguhnya Tuhan itu sangat
sayang kepada kita. ^^
Salam kenal dan untuk lebih kenal
atau sekedar ngobrol-ngobrol Follow aja twitter saya : @akhi_fathur
kejadian seperti itu kerap terjadi ya,bahkan orang terdekat sekalipun bisa menusuk kita dari belakang :)
BalasHapusiya sering.. tinggal kitanya aja yang peka sama keadaan :))
HapusAku juga merasakan hal yang sama tapi bukan sahabat dia itu adalah orang terdekat kami, dia juga tinggal di rumah kami, dan dia juga selalu membicarakan kami kepada orang lain.
BalasHapusAku benci, benci banget sama dia
Tapi orang tua ku selalu bilang "jangan benci biarkan saja pasti allah tau kok siapa yang benaar siapa yang salah" hmm aku jadi bingung harus gimana😪 bisa kasih pendapat ngga?
Aku pengen curhat tapi g tau sama siapa🙂 jadi aku komentar disini🙃
Sabar ya mbak, saya juga sedang merasakannya mbak...didepan baik tapi dibelakang malah sebaliknya.tetap semangat aja mbak.
BalasHapusKalau saya malah bukan hanya itu tp kaka sepupu saya sendiri dn kka kndung itu lebih menyakitkan mbak