*demi apa sampe harus nyari poto burung merpati goreng di google? -demi menyenangkan hati semata !!!
Kembali ke masa lampau ketika saya masih kecil dan
masih belum bisa “kencing lurus”. Yaiyalah. Sampe sekarang juga tetap nggak
lurus-lurus. Kecuali kencing pake pipa. Haha
Saat itu saya tiggal di gang kecil. Rumah saya
masuk ke dalam gang kecil. Nah, diantara gang itu, ada rumah tetangga saya yang
punya peliharaan burung merpati. Saya nggak tau asal muasalnya burung itu. Yang
saya tau di atas gentengnya ada rumah burung dan banyak sekali burung merpati.
Sejak saat itu, di jalan gang tersebut selalu
banyak kotaran burung dan jagung-jagung sisa makanan burung. Kadang-kadang
ketika saya lewat, masih aja banyak burung yang berdiri di jalan gang. Mungkin
habis diberi makan sama pemiliknya.
Setiap saya lewat dan kebetulan ada sekelompok
burung, saya biasanya berusaha ngejar. Siapa tau bisa ketangkap satu. Tapi selama
bertahun-tahun saya nggak juga bisa nangkap satupun. Mungkin karena sayanya
juga yang nggak sungguh-sungguh buat nangkap.
Saya selalu membayangkan rasanya makan burung itu
seperti apa setelah tau bahwa burung itu halal untuk dimakan. Sebenarnya,
burung tersebut boleh aja diambil. Yang penting syaratnya bisa nangkap sendiri.
Tapi saya nggak pernah bisa nangkap.
Makan ayam sudah pernah. Makan daging sapi juga
sudah. Ikan apalagi. Makanan yang paling sering jatuh keperut ya ikan itu.
Nah, tinggal burung yang belum pernah saya makan
sampai dengan hari ini. Sejak saya kecil yang hampir tiap hari melihat burung
merpati tersebut, saya cuma bisa membayangkan, menerka-nerka, menghayal,
rasanya burung itu gimana sih.
Saya nggak pernah cerita ke orangtua bahwa saya
penasaran banget buat makan burung. Makanya sampai dengan hari ini saya masih
belum tau tuh gimana rasanya makan burung. Burung
merpati goreng. Hehe.
Karena mengidamkan itu sudah lama dan jarang juga
ada warung-warung yang menyediakan menu makanan “burung goreng atau burung
merpati goreng atau burung lalapan” saya pikir “bodo amat” lah sama burung.” “Persetan.”
Ngapain juga ngeyel nyari sana nyari sini sesuatu yang agak sulit buat
ditemuin.
Kalo ada syukur, bisa nyobain. Kalo nggak ada juga
yaudahlah bodo amat. Nggak usah diambil pusing. Saya emang nggak suka ribet
orangnya. Syukuri apa yang ada aja. Hehe
Tapi pagi ini saya bernostalgia lagi, ngebayangin
lagi gimana rasanya burung merpati goreng. Kayaknya sih enak. Apalagi dipadukan
sama sambel mentah yang di ulek tanpa digoreng yang pedas gila. Lebih gila dari
orang gila. Lebih pedes daripada daripada orang setres. Nasi yang panas. Dimakan
disiang hari tambah kangkung panas yang nikmat. Dimakan bareng-bareng sama
keluaga atau teman-teman akrab. Gila. Itu nikmat banget. Haha
Mungkin karena pagi ini saya lapar, makanya saya
membayangin sesuatu yang nyam-nyam-nyam.
BURUNG MERPATI GORENG, SUATU HARI AKU AKAN
MENEMUKANMU. LIHAT SAJA !!!
Salam kenal dan untuk lebih kenal lagi, Yuk temenan
di twitter atau instagram yuk. Sapa aja @akhi_fathur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Tolong tinggalkan komentarnya. Karena dengan komentar kalian, blog ini akan semakin bernyawa hehe. Salam, untuk para blogger se-Indonesia. Dari Malang (@akhi_fathur)