Minggu, 06 September 2015

Burung Merpati Goreng


*demi apa sampe harus nyari poto burung merpati goreng di google? -demi menyenangkan hati semata !!!

Kembali ke masa lampau ketika saya masih kecil dan masih belum bisa “kencing lurus”. Yaiyalah. Sampe sekarang juga tetap nggak lurus-lurus. Kecuali kencing pake pipa. Haha

Saat itu saya tiggal di gang kecil. Rumah saya masuk ke dalam gang kecil. Nah, diantara gang itu, ada rumah tetangga saya yang punya peliharaan burung merpati. Saya nggak tau asal muasalnya burung itu. Yang saya tau di atas gentengnya ada rumah burung dan banyak sekali burung merpati.

Sejak saat itu, di jalan gang tersebut selalu banyak kotaran burung dan jagung-jagung sisa makanan burung. Kadang-kadang ketika saya lewat, masih aja banyak burung yang berdiri di jalan gang. Mungkin habis diberi makan sama pemiliknya.  

Setiap saya lewat dan kebetulan ada sekelompok burung, saya biasanya berusaha ngejar. Siapa tau bisa ketangkap satu. Tapi selama bertahun-tahun saya nggak juga bisa nangkap satupun. Mungkin karena sayanya juga yang nggak sungguh-sungguh buat nangkap.

Saya selalu membayangkan rasanya makan burung itu seperti apa setelah tau bahwa burung itu halal untuk dimakan. Sebenarnya, burung tersebut boleh aja diambil. Yang penting syaratnya bisa nangkap sendiri. Tapi saya nggak pernah bisa nangkap.

Makan ayam sudah pernah. Makan daging sapi juga sudah. Ikan apalagi. Makanan yang paling sering jatuh keperut ya ikan itu.

Nah, tinggal burung yang belum pernah saya makan sampai dengan hari ini. Sejak saya kecil yang hampir tiap hari melihat burung merpati tersebut, saya cuma bisa membayangkan, menerka-nerka, menghayal, rasanya burung itu gimana sih.

Saya nggak pernah cerita ke orangtua bahwa saya penasaran banget buat makan burung. Makanya sampai dengan hari ini saya masih belum tau tuh gimana rasanya makan burung. Burung merpati goreng. Hehe.

Karena mengidamkan itu sudah lama dan jarang juga ada warung-warung yang menyediakan menu makanan “burung goreng atau burung merpati goreng atau burung lalapan” saya pikir “bodo amat” lah sama burung.” “Persetan.” Ngapain juga ngeyel nyari sana nyari sini sesuatu yang agak sulit buat ditemuin.

Kalo ada syukur, bisa nyobain. Kalo nggak ada juga yaudahlah bodo amat. Nggak usah diambil pusing. Saya emang nggak suka ribet orangnya. Syukuri apa yang ada aja. Hehe

Tapi pagi ini saya bernostalgia lagi, ngebayangin lagi gimana rasanya burung merpati goreng. Kayaknya sih enak. Apalagi dipadukan sama sambel mentah yang di ulek tanpa digoreng yang pedas gila. Lebih gila dari orang gila. Lebih pedes daripada daripada orang setres. Nasi yang panas. Dimakan disiang hari tambah kangkung panas yang nikmat. Dimakan bareng-bareng sama keluaga atau teman-teman akrab. Gila. Itu nikmat banget. Haha

Mungkin karena pagi ini saya lapar, makanya saya membayangin sesuatu yang nyam-nyam-nyam.

BURUNG MERPATI GORENG, SUATU HARI AKU AKAN MENEMUKANMU. LIHAT SAJA !!!


Salam kenal dan untuk lebih kenal lagi, Yuk temenan di twitter atau instagram yuk. Sapa aja @akhi_fathur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Tolong tinggalkan komentarnya. Karena dengan komentar kalian, blog ini akan semakin bernyawa hehe. Salam, untuk para blogger se-Indonesia. Dari Malang (@akhi_fathur)