Minggu, 27 Desember 2015

Di Tampar Film Youtube


Baru saja saya nonton salah satu film pendek yang ada di youtube. Menurut saya filmnya bagus banget. Cocok, dan juga kekinian. Tidak hanya sekedar kualitas videonya yang apik, tapi juga banyak mengandung makna yang luar biasa sehingga setelah saya nonton, saya berkata pada diri saya sendiri

“tuh lu banget. Masih mau lu kek gitu?”

Hahahaha. Saya kesindir habis, saya di tampar telak. Soalnya film pendek itu saya banget.

Oke jadi gini, di film pendek tersebut ada seorang mahasiswa yang bangun kesiangan, kemudian buru-buru berangkat ke kampus. Karena sudah terlambat, dia pun nggak sempat mandi, nggak sempat gosok gigi. Pergi dengan tergesa-gesa, lari dan kemudian dia lupa pake celana, lari lagi dan kemudian kepeleset gara-gara keinjek kulit pisang, lari lagi dan kemudian nabrak tembok gara-gara liat cewe cantik, lari lagi ternyata liftnya masih di lantai 5, dan akhirnya dia naik leawat tangga.

Sudah bersusah payah perjuangannya ke kampus, tapi dia tetap saja terlambat dan tidak bisa mengikuti ujian. Setelah itu dia merenungi “kesialannya” hari itu. Lalu, dia seolah berbicara pada dirinya sendiri dan bertanya salah siapa?

Awalnya dia menyalahkan orang lain, karena kulit pisang lah, karena cewe cantik lah, dll. Tapi akhirnya dia menyadari bahwa itu semua murni karena kesalahannya. Dia mengingat kembali apa saja yang dilakukannya semalam.

Ternyata, semalam dia sibuk BBMan, sibuk main game, sibuk online, dan terakhir dia sibuk ngerjakan tugasnya sampai subuh, lalu kemudian dia tidur. Karena begadang itulah makanya dia jadi kesiangan.

Yah kira-kira seperti itu isi filmnya.

Nah, cerita di film ini, mirip sekali dengan kehidupan saya yang kadang-kadang salah fokus. Misalnya, saya sudah tau bahwa besok ada ujian, tapi pas malamnya atau pas hari sebelumnya saya berleha-leha. Padahal sadar banget kalau saya harus belajar. Yah minimal baca.

Tapi kadang saya suka nunda-nunda. “Ah nanti aja dulu belajarnya habis makan. Ah nanti aja belajarnya habis nonton film.” Terus pas sudah menjelang mau tidur, jadi panik sendiri. “waduh belum ada belajar lagi. Mampus besok ujian heee. Yaudah tidur aja dulu. Udah ngantuk juga”

Pas besoknya ketemu soal yang sebenarnya gampang, Cuma karena nggak belajar jadi bingung mau nulis apa, nyeselnya nggak ketulungan. Sedih banget, marah sama diri sendiri.

***

Di lain cerita, kadang juga kalau misalnya saya ada tugas. Pergi ke tempat teman yang “niat”nya mau ngerjain tugas lalu setelah itu internetan, berubah menjadi internetan dulu baru nugas. Lagi-lagi salah fokus. Akhirnya internetan dari magrib sampai jam 11 malam, lalu sisanya pas mata sudah ngantuk-ngantuknya baru ngerjain tugas. Itu greget banget dan saya adalah tipe orang yang nggak suka greget seperti itu.

Ternyata tugasnya lumayan sulit dan ternyata lumayan banyak. Saat itu saya ngerjakan tugas itu dari jam 11 malam sampai jam 4 subuh. Kemudian saya pulang ke kos jam setengah 5. Di potong sama waktu solat, jadi jam 5. Baru saya tidur.

Pas paginya, saya ada kuliah jam 7. Alarm saya sudah saya setting jam 6.30, tapi saya baru bangun jam 7.09 pagi. Aturan dosen saya di mata kuliah ini adalah masuk kelas jam 7.15. lewat dari itu di anggap alpa. Saya pasrah ketika melihat jam, dan rencananya mau lanjut tidur lagi.

Pas saya mau lanjut tidur, grup LINE saya bunyi.

“rek, udah datang dosen? Sekitar 3 orang yang nanya begitu.

Untungnya, ketua kelas saya fast respon banget.

“belum” kata ketua kelas saya.

Setelah baca itu, saya langsung berdiri, langsung ke kamar mandi gosok gigi, cuci muka, basahin rambut lalu buru-buru ganti baju dan berangkat. Hari itu saya nggak mandi hahaha. Untung aja rambut saya 1,5 cm. Jadi nggak terlalu rempong ngurusin rambut karena nggak mandi.

Saya masih percaya ada harapan kalau saya kayaknya nggak terlambat. Motivasi terbesar saya kenapa masih tetap ke kampus, karena saya sadar, orangtua saya pasti kecewa sekali kalau seandainya mereka tau hari itu saya bolos gara-gara tidur. Nggak. Nggak. Harus tetap ke kampus! Orangtuamu lebih capek cari uang ketimbang kamu yang masih manja sekali.

Itu yang selalu saya ingat.

Pas nyampe di kelas, ternyata dosen saya sudah ada. Saya masuk, semua mata mengarah ke saya. Saya tau pasti ada sesuatu yang nggak beres. Kebetulan dosen saya baru saja masuk, baru saja saya duduk, nama saya langsung di absen. “Fathur Rahman”

“Hadir pak.” jawab saya.

Di dalam hati saya ngomong, “untung aja ya Alloh. Sedetik aja aku lambat, pasti sudah di alpa tadi.” Beruntung banget saya hari itu, bisa pas timingnya.

Lalu setelah di absen, saya tanya ke teman saya.  Nia namanya. “eh, mataku hitam nggak?”

Terus dia jawab sambil melihat-lihat saya lebih detail, “ih iya thur, matamu berkantung. Kamu baru bangun ya?”

“Haha. Iya. Begadang aku tadi malam. Tidur juga cuma dua jam.”

Dalam pikiran saya, “oh pantesan tadi semuanya melihat ke arah saya. Ternyata keliatan banget kalau saya baru bangun tidur. Mata juga masih sipit-sipitnya.”

Setelah kuliah selesai saya langsung ke kamar mandi, langsung cuci muka sebanyak-banyaknya biar nggak ketahuan kalau saya nggak mandi. Soalnya saya kuliah sampai siang dan di lanjutkan ada kegiatan sampai sore.

Setelah nonton film tersebut saya menyadari, memang semuanya itu kembali lagi ke diri kita masing-masing. Biasanya kebanyakan orang, itu suka sekali nyalahkan orang lain. Orang lain pokoknya yang salah. Padahal dia nggak sadar, bisa saja semua itu karena kesalahan dirinya sendiri. Ketika terjadi sesuatu yang merugikan diri kita, seperti contoh yang ada di filmnya dan juga seperti pengalaman saya tersebut. Memang sudah seharusnya kita lebih pintar melihat kesalahan diri kita sendiri daripada menyalahkan oranglain. Jangan sampai di balik.

Thank you buat Chandra Liow. Karyamu mencerahkan sekali buat saya. Dan buat yang baca postingan saya kali ini, recommended banget buat nonton filmnya. Durasinya Cuma 6.12 menit, tapi berbobot banget. Keren.

Nah, berikut saya tampilkan filmnya di postingan saya kali ini. Buat yang sudah nonton, ambil manfaatnya aja deh hehe. Semoga bermanfaat ya :) 

6 komentar:

  1. Hoi. Kita sama. Gue juga suka nontonin film pendek di youtube. Banyak yang bermanfaat dan ngasih pelajaran. Cerita sederhana kayak telat masuk kelas juga ternyata banyak pelajaranya ya. Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaps.. sekarang di youtube sudah banyak sekali di isi sama anak-anak muda dengan karyanya yang ngasih manfaat banget buat kita.

      terima kasih ya sudah berkunjung :)

      Hapus
  2. Rekomendasinya keren. Thanks ya hehe.

    Film pendek biasanya dibuat dengan semangat "ngasih pesan cepat dalam durasi terbatas" jadinya lebih ngena maknanya. Kisah kehidupan sehari-hari pun kalo diolah dengan bagus bisa jadi pelajaran hidup juga.

    Menyalahkan orang lain emang paling gampang, dan pada dasarnya ego setiap individu itu besar, jadi ngga mau disalahkan kalo punya salah :p jadi... salut deh sama orang-orang yang bisa mengakui kesalahan pribadi dengan gentle. Quotenya oke nih: "Memang sudah seharusnya kita lebih pintar melihat kesalahan diri kita sendiri daripada menyalahkan oranglain".

    BalasHapus
    Balasan
    1. yorwel.. semoga bermanfaat ya..

      tengkyu bayu sudah berkunjung kesini :)

      Hapus
  3. Ah iya ya. Kadang menunda nunda bikin kerjaan itu nggak diselesaikan sama sekali. Duh gawat nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi. makanya, menunda itu masalah :D

      terima kasih akarui sudah berkunjung

      Hapus

Terimakasih sudah membaca. Tolong tinggalkan komentarnya. Karena dengan komentar kalian, blog ini akan semakin bernyawa hehe. Salam, untuk para blogger se-Indonesia. Dari Malang (@akhi_fathur)