Baru saja saya memutar lagu yang
sama berulang-ulang, lagu yang mendadak mengusir rasa kantuk saya, barusan. Lagu
dasyat ini sudah dari tiga minggu lalu membuat saya penasaran, tapi saya tidak
serius mencarinya. Saya hanya berusaha mengingat, mengingat barangkali saya
masih ingat judulnya. Saya tahu bandnya apa, sangat mudah sebenarnya mencari
lagu ini. Tapi saya hanyut dalam rasa penasaran, memaksakan mengulik di dalam
kepala, dan hasilnya nihil.
Malam ini secara nggak sengaja
saya menemukan satu konten Youtube yang menyinggung lagu ini. Nggak pakai basa
basi akhirnya langsung saya putar. Lagu itu adalah
“A Little
Piece Of Heaven – Avenged Sevenfold”
Yeeeaahhhhhh!!!!!!!!!!! Salam
jari banteng!!!!
Pertama saya putar, saya langsung
nonton Official Music Video-nya. Jujur aja baru kali ini saya nonton video
clipnya. Dulu, saya hanya menikmati lagu ini melalui mp3 yang harganya 130
ribuan dengan earphone yang suara bassnya cuma sampai pertengahan kabel atau saya
meminjam HP teman saya yang pada saat itu sudah menjadi HP primadona di kelas,
kemudian saya dekatkan speaker hpnya ke telinga sebelah kanan, lalu
manggut-manggut asik sendiri.
Niatnya mau menikmati lagunya,
tapi fokus saya malah pecah menyimak video clipnya yang menyeramkan.
Saya tahu betul, tipikal orang-orang
di negara maju setiap kali membuat sebuah karya. Pasti ada perencanaan yang sangat
matang, tidak terpikirkan, dan sangat mendetail. Saya ulang sampai dua kali (padahal lagu ini terbilang panjang juga
sekitar 7 menitan untuk satu lagu) tapi saya penasaran banget apa
maksudnya?
Kira-kira seperti itulah jalan
pikiran saya dalam memproses sesuatu.
Saya masih tidak begitu yakin
dengan makna lagu tersebut. Dan sekali lagi, sebenarnya apa makna tersirat dari
lirik lagu ini?
Dulunya saya cuek dengan makna
lagunya. Mungkin karena dulu saya masih belum sampai untuk bisa memikirkan
makna lagu ini. Tapi setelah melihat video clipnya barusan, saya berpikir
ulang,
“Untuk band sekeren ini, sejenius
ini, apa maksud mereka? Maksud yang ingin mereka sampaikan apa sebenanya?”
Stop. Stop saya memikirkan ini. Saya
tahu. Saya sadar saya bukan golangan kaum bertindik dan penikmat lukisan kulit sehingga
saya kesulitan untuk memahami cara berpikir mereka. Tapi yang saya tahu, saya
menikmati banget karya-karya mereka. Karya yang luar biasa.
Bodo amat, daripada saya fokus
perhatikan video clip mereka yang serem itu, lebih baik saya cari video konser
mereka saja. Toh yang ingin saya nikmati adalah karya mereka.
Dan benar saja, video konser
mereka membuat isi di dalam dada saya menggelegar. Tadinya saya nonton sambil
baring-baringan, kemudian saya langsung duduk sambil senyum-senyum,
manggut-manggut dengan rasa penuh takub dan kagum.
“Gila, lagu ini dalam banget. Rasa dari sebuah lagunya nyampe gitu lo
sampe ke bagian inti sanubari.” *mulai ngacok, karena bingung mau
menggambarkan lewat kata-kata itu begimana.
Yang saya rasakan adalah saya
jadi nostalgia. Saya jadi ingat masa-masa sekolah dulu. Masih kecil, masih
kurus, dan bau ketiak siang. Saya ingat dulu saya cinta banget sama musik. Saya
senang banget main musik dan nyanyi-nyanyi nggak jelas. Smartphone belum ada. Sosial
media juga nggak ada. Ada sih, Facebook. Tapi untuk bisa main facebook, kita
harus ke warnet dulu.
Saya ingat juga, dulu saya kuat
banget dengarin lagu. Sehari bisa sampai 20 lebih lagu. Hampir semua lagu di
playlist saya, saya hafal.
Di tahun-tahun itu, bersama
dengan melegendanya lagu A Little Piece
Of Heaven, banyak sekali band-band dan jenis musik yang keren-keren. Bukan keren
efek ataupun editing suaranya yang canggih, tapi memang pure kualitas musisi di dunia pada saat itu lebih canggih daripada
editor musik jaman sekarang.
Sebagai orang yang lahir di tahun
1998 di kurang sekian sekian, saya bersyukur banget di jaman itu saya menjadi
orang yang bisa mencintai musik/ sebagai penikmat musik, dan mau mendengarkan
lagu. Salah satunya lagu A7X ini. Saya bersyukur dulu saya diberikan kesempatan
untuk menikmatinya.
Dan sekarang, ketika saya
mendengarkan ulang lagu ini, saya jadi bermain dengan suasana yang seolah-olah
saya melihat masa lampau dari sebuah atap rumah. Saya berdiri di atas sendiri
dan di bawah sana ada diri saya dan semua dengan kejadian-kejadian yang sudah
lewat sedang duduk di meja bundar seperti orang-orang yang lagi berdiskusi. Ini
menyenangkan.
Kalau di ingat-ingat lagi, dulu
saya harus diam-diam untuk mendengarkan lagu ini. Karena lingkungan saya
bertolak belakang dengan musik-musik berjenis hantu, ujar mereka. Tapi lagu
lain, contohnya seperti Dear God, mereka fine-fine aja. Mereka langsung satu
suara, gakpapa bagus itu. Lagunya buat Tuhan. Hmmmmm dasar +62 (yang nyanyi
juga si apenjet ooiii)
Lucu juga kalau di ingat-ingat,
padahal hari ini ketika saya melihat kembali, bukan masalah hantu atau
nonhantunya yang cuma bisa kita lihat. Tapi coba pikirkan baik-baik, “ini si
apenjet sepenfold kok bisa sih bikin, ngeracik, menciptakan sebuah lagu yang
luar biasa begini? Mereka belajarnya kayak gimana? Belajarnya dimana? Belum lagi
suaranya si M. Shadows yang teramat istimewa.
Mungkin iya, band ini
kecenderungannya agak melenceng seperti ngedrug, ngedrink, nge----tiik apa lagi
yak? Tapi kan nggak selamanya hal negatif itu yang selalu kita lihat. Sisi positifnya
juga ada, salah satunya skill dan kecerdasaannya dalam bermusik? Ya nggak?
Tapi hari ini, alhamdulullah saya
bisa menikmati lagu keren ini tanpa ada rasa-rasa +62 yang mengganggu. Sampai nggak
terasa lagu ini sudah 7 kali saya putar ulang. Dan sensasinya masih tetap sama,
yaitu membuat saya menggelegar.
Agar saya menjadi bagian dari
lagu ini, maka dari itu saya harus menjadi 1 dari 98 ribu yang jempolnya di
kasih warna biru. *khusus di youtube, saya klik like kalau memang sebuah video
itu bisa membuat goyang perasaan saya yang flat ini
*Memakai earphone sangat di rekomendasikan untuk
menonton videonya ^^
duh saya kalo sendiri malah suka serem, apalagi kalo malam hehehe
BalasHapusMemang dibutuhkan mental yang kuat bung! hehe
HapusOh lagunya Avenged Sevenfold ya kang, kalo aku sukanya lagu Indonesia saja, ada sih beberapa lagu luar yang aku suka tapi jarang, tidak paham bahasanya soalnya.😁
BalasHapusgak masalah, lagu-lagu indonesia juga bagus-bagus kok ^^
Hapus