Sabtu, 21 Maret 2020

Efek Korona | #10 Hari Menulis Singkat

Dunia sedang bersedih, dunia sedang sunyi. Harusnya.

Keadaan dunia saat ini sedang genting mengharuskan seluruh manusia untuk mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Semua ini karena wabah virus korona yang penyebarannya begitu cepat dan belum ada “antivirus” yang dapat mencegahnya. Walaupun jika kita ikuti perkembangan informasi terkini, “antivirus” tersebut sudah ditemukan dan siap diproduksi massal.

Namun, bukan itu yang ingin Saya bahas.

Secara pribadi, Saya merasakan sekali dampak buruknya dari penyakit yang sedang trend ini. Bukan karena Saya positif ya, tetapi kegagalan perencanaan yang telah Saya buat pun terjadi. Saya harus tetap berada di rumah untuk menghindari virus ataupun tidak ikut menyebaran virus dengan asumsi seakan kita sedang terjangkit.

Saya kesal. Saya sempat berpikir bagaimana kalau ini semua ternyata ada di bawah kontrol pemain politik dunia yang sedang berkepentingan. Mereka yang penting yang penting, sedunia yang dirugikan. Tapi, ahh sudahlah. Saya masyarakat kecil. Kecil sekali, tak terlihat, tak tercium.

Pemerintah memberikan himbauan untuk melakukan WFH (work from home) dan social distancing untuk memutus rantai petaka ini. Bagi Saya, sebagai seorang introvert garis lunak, melakukan WFH dan SD adalah suatu hal yang sangat mudah.

Untuk itu, sepuluh hari kedepan Saya ingin menulis, cerita-cerita lagi seperti dulu, namun dalam porsi yang singkat saja. Bahkan kalau Saya bisa, Saya ingin menulis dalam satu paragraf Hehe. Ini tantangan buat diri sendiri. Mungkin ini terdengar aneh, sejujurnya Saya kesulitan untuk menulis singkat.

Saya terbiasa menulis dan bercerita panjang. Tetapi kali ini tidak. Saya akan coba. Sepuluh hari kedepan, Saya ingin gali lagi cerita apa yang harus terabadikan di blog ini. Sebagai jurnal pribadi yang setiap tertulis, tentu untuk menjadi cerita manis.

Maka ijinkanlah Saya kali ini memanggil,

“Oooi kaum rebahan, kaum introvert, kaum anak rumahan, dan kaum SMADOT (Santuy Masih Ada Duit Orang Tua), inilah waktumu.... J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Tolong tinggalkan komentarnya. Karena dengan komentar kalian, blog ini akan semakin bernyawa hehe. Salam, untuk para blogger se-Indonesia. Dari Malang (@akhi_fathur)