Kamis, 06 Februari 2014

Ibuku Sibuk

Ada banyak hal yang sering dialamin oleh kebanyakan orang. Hal baik ataupun hal yang sedikit kurang baik. Banyak orang yang sering mengeluh dengan permasalahan-permasalahan individu. Kadang juga mengatakan “apakah aku ini kurang beruntung.” Ya, kadang-kadang memang ada permasalahan beruntung dan tidak beruntung. Salah satunya adalah kita punya ibu yang berkarir atau yang tidak berkarir alias (IRT).

Hubungannya apa antara beruntung dan berkarir. Ya, kalo kita punya ibu yang berkarir otomatis penghasilan ekonomi di rumah akan bertambah. Membantu penghasilan bapak. Membawa keuntungan bagi anak semisal mengingankan ini dan itu tidak begitu pusing dengan masalah ekonomi. Tapi benarkah itu untung? Ternyata tidak juga. :D

Saya pribadi dilahirkan dalam keluarga yang sederhana. Bapak saya guru dan ibu saya IRT. Karena Dari kecil sampe besar seperti sekarang ini saya sudah puas dengan kasih sayang dan perhatian yang diberikan. Ketika pagi, ibu sudah menyiapkan sarapan, begitupun siang dan malam. Mengapa bisa seperti itu?. Karena ibu saya IRT. Simple.

Ketika saya mau minta buatkan kue ini dan itu, insyaAllah, ibu saya bisa memenuhi keinginan saya. Pernah sesekali keluar sedikit kata dari mulut ibu, “enak kan man kalo orang tua bisa masak dan buat kue ini dan itu?.”

Nah, dari situ saya sedikit berfikir, “iya sih, memang enak. Kalo orangtuanya gak bisa masak apalagi buat-buat kue gitu gak bisa atau karena gak sempat, pasti gak seberuntung aku itu.”

Dan ternyata memang begitu adanya. Saya punya seorang teman. Bapaknya kerja dan ibunya juga kerja. Hidupnya bisa dikatakan tercukupi. Ya, uang sakunya lebih banyak, mau beli ini dan itu bisa tinggal minta.

Tapi ternyata dia tidak puas juga, ada sesuatu yang itu masih kurang baginya dan dia iri kepada saya. Ternyata sesuatu itu adalah, jarang ada makanan di rumahnya. Seperti sop, kuah sayur, ikan panggang, mihun, bolu, black forest dll. Dia pernah mengatkan sendiri pas kebetulan lagi main kerumah saya dan kebetulan saya ajak makan, “dirumahku mana ada yang kayak begini-beginian man, yah paling kalo aku mau makan masak mie sama telor dan kecap. Hehehe.”

Dia lebih sering beli makanan di luar. Setelah saya telusuri. Caillah…
ternyata ibunya bisa masak. Cuman karena sibuk dengan bekerja, jadi ibunya tidak sempat masak sarapan dan siang. Kalaupun pulang kerja yang ada hanya rasa lelah.

Saya juga melihat keadaan dirumahnya, kebetulan dia tidak punya pembantu. Ternyata dirumahnya bukan lagi kapal pecah. Tapi sudah seperti kembang api pas malam tahun baru. Hehe..

Bila seorang ibu berkarir, maka sangat besar dampak rumah tangganya. Yang sebenarnya itu adalah tugas kewajiban seorang ibu mengurusi rumah tangga, jadi terlalaikan.

Yah, bisa dikatakan anak yang memiliki ibu yang berkarir kasihan. Karena tidak terlalu terurusi. Kurangnya perhatian yang memang itu adalah 1 kebutuhan seorang anak yang harus di penuhi. Itu baru masalah makanan. Bagaimana bila anaknya sedang sakit?. Karena ada beberapa yang seperti itu, ibunya tetap bekerja, sedangkan anaknya yang sakit di rumah hanya bersama kakaknya saja.

Ternyata materi memang bukan sumber kebahagiaan. Manusia memang butuh materi, namun materi jangan sampai menutupi mata kita dari kewajiban kita yang sebenarnya.

Pesan moral : hidup itu harus di syukuri dan pandai-pandailah mencari seorang istri, hehehe :D

Salam kenal dan untuk lebih kenal atau sekedar ngobrol-ngobrol follow aja twitter saya : @akhi_fathur

4 komentar:

  1. Benar. Mempunyai seorang ibu yang juga berkarir kadang nggak enak. Rumah lebih banyak sepinya. Tapi ya.. bener seperti yang kamu bilang, perekonomian keluarga bisa terbantu. Mungkin, bagi para ibu yang juga bekerja, diharapkan bisa menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaannya :)

    oh ya, ditunggu kunjungan baliknya di tulIsandarihatikecilku.blogspot.com :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah,, tengkyu ya atas tambahannya.. btw aku sudah buka blogmu juga.. keren, asik. salam pena ya.. hehe ^^

      Hapus
  2. saya juga punya sepupu yang ibunya sibuk banget. Anaknya itu jadi manja banget kalau ibunya pulang hehe. Tapi kasian kalau ada acara sekolah ibunya gak bisa hadir. Tapi yah tetep ada manfaat dari semua itu, tergantung bagaimana menyikapinya.

    Jalan-jalan ke blogku juga dong, mohon komennya yaah ^^

    http://diirumahkata.blogspot.com/2014/08/boleh-lahir-dari-telur-yang-sama-tapi.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap betul banget, setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. tergantung kita mau belajar atau enggak dari peristiwa itu. :)
      oiya aku udah main2 ke blogmu. keren, asik.. sering2 juga ya main ke blogku :))

      Hapus

Terimakasih sudah membaca. Tolong tinggalkan komentarnya. Karena dengan komentar kalian, blog ini akan semakin bernyawa hehe. Salam, untuk para blogger se-Indonesia. Dari Malang (@akhi_fathur)